Selasa, 28 Juni 2011

Susah Ya Jualan

Artikel By Kirdi Putra

Saya baru saja mulai bergabung dengan salah satu Multilevel Marketing (MLM), untuk iseng-iseng di sela-sela pekerjaan saya, kata kawan saya yang mengajak, untuk cari-cari tambahan, mungkin saja bisa berhasil. Tetapi sepanjang selama sebulan saya bergabung ini, terasa bagi saya sulit sekali untuk bisa menjual, bahkan untuk satu produk sekalipun.

Apakah saya tidak berbakat jualan?

Untuk pertanyaan ini, saya akan bertanya kembali, apa sih yang namanya bakat?

Ada yang bilang bahwa tanpa bakat, seseorang akan lebih susah untuk berhasil...

Ada yang berkata, tanpa bakat, akan lebih lama kita berhasil dalam yang kita kerjakan..
Tetapi,
Sudah terlalu banyak saya melihat, betapa banyak orang-orang yang menyia-nyiakan bakatnya sendiri...

Sudah terlalu banyak saya menghadapi orang-orang yang seharusnya dapat menjadi orang yang sangat berguna untuk diri dan lingkungannya, kandas dalam ketidakjelasan..

Jadi, apa yang kita definisikan sebagai bakat?

Banyak orang yang saya kenal, berhasil karena keuletan mereka dalam menghadapi berbagai macam hal, dari kegagalan, tantangan, halangan, sampai pada caci maki dan pandangan meremehkan dari orang-orang di sekelilingnya...

Buktinya? Banyak sekali... coba, pernahkah kita mendengar Thomas A. Edison (pencipta bohlam lampu)? Bagaimana perjuangannya menghadapi orang-orang yang meragukan dan menganggapnya gila?

Pernah mendengar perjuangan Kolonel Sanders (KFC)? Bagaimana ia berjuang di usianya yang sudah cukup tua untuk memasarkan resep keluarganya?

Pernah mendengar perjuangan Bob Sadino (Kem Chick)? Bagaimana ia bertahan hidup dengan berjualan telur kecil-kecilan?

Kesamaan mereka adalah mereka punya komitmen terhadap diri mereka sendiri.. komitmen untuk menjalani semua yang mereka kerjakan sepenuh hati. Jadi, kita bisa memulai dengan menganggap apapun yang kita jalani adalah LAYAK dan BISA menjadikan kita sukses...

Ada yang namanya bisnis sampingan, tetapi tidak ada yang namanya pebisnis paruh waktu...

Maksudnya?

Mereka yang sukses mungkin memulai banyak hal dari sesuatu yang kecil dan mungkin sebagai sampingan, tetapi mereka tidak menganggap diri mereka sebagai pebisnis paruh waktu, mereka menganggap bahwa diri mereka adalah pebisnis sukses. Di waktu luang mereka, di waktu mereka mengerjakan usaha mereka, mereka berjuang dengan sepenuh hati, mereka benar-benar menganggap bahwa suatu hari mereka mampu mencapai suatu tujuan, dan fokus di apa yang mereka sedang lakukan saat itu...

Ketika mereka mengerjakan apa yang mereka telah pilih, walaupun masih berupa pekerjaan paruh waktu, tetapi hati mereka benar-benar mereka letakkan disitu...

Siapkah kita meletakkan hati kita sepenuhnya?

Bagaimana saya bisa berhasil di dunia yang baru buat saya ini?

Sederhana... percaya…

Percaya pada siapa?

Pada diri sendiri… bukan pada orang lain... apapun yang terjadi... apapun...

Bagaimana?? sedangkan selama ini kegagalan yang selalu datang?

Pertanyaan yang bagus, tentu jawabannya juga harus bagus kan?

Sekarang, coba kita bertanya pada diri sendiri, untuk bisa menyelesaikan semua materi pelajaran sekolah, tentu butuh waktu kan? (baik buat kita maupun guru yang memberikan materi). Untuk bisa lulus dari sekolah, kita harus lulus dari ujian kan?

Bukankah sama dengan kehidupan? Untuk bisa (ahli) dalam menjual, tentu butuh waktu untuk belajar dan menerima pelajaran (dari kehidupan, dari Tuhan), dan untuk bisa lulus dan menjadi seorang penjual yang handal, tentu kita harus lulus dari berbagai ujian kan?


Misalnya:
  1. ujian menghadapi penolakan dari orang lain (apalagi dari orang yang dekat dengan kita)
  2. ujian ketika produk kita dibandingkan dengan produk pesaing (kadang2 menyebalkan)
  3. ujian dimana kita sedang dalam mood jelek, tetapi calon pembeli terlihat berminat
  4. ujian saat calon pembeli di hadapan kita selalu komplain & menyebalkan
  5. dan masih banyak ujian ujian lainnya...

nah, untuk bisa mengerti ilmu dalam menghadapi ujian-ujian itu, tentu kita perlu waktu kan? Waktu untuk belajar, dengan bertemu berbagai macam orang, membaca berbagai macam buku, menghadiri berbagai jenis training & seminar... dan percayalah, bahwa suatu saat, saat ujian-ujian yang datang sudah bisa kita hadapi, maka hasil yang kita inginkan PASTI ada di tangan kita...

Sekedar menanamkan kebiasaan baru di pikiran bawah sadar kita, maka kebiasaan baru tersebut akan menjadi bagian dari diri kita yang baru...

See You at the Top...
Kirdi Putra, CHI, CHt.
Professional Personal Coach
(Professional Hypnotherapy, NLP, Spiritual Enhancement Program, etc)
Hypnosis Training Institute of Indonesia (HTII)
Phone. 08561076322
For things to change, I have to change

Tidak ada komentar:

Posting Komentar